Minggu, 24 Agustus 2008

Gila Tetapi Tidak Bodoh

Suatu hari, Mulatto yang mahasiswa psikologi bersama ketiga temannya datang ke sebuah Rumah Sakit Jiwa untuk mengadakan penelitian kejiwaan disana. Mulatto kebetulan dapat pinjaman mobil mewah baru ayahnya. Dengan bangga ia mengendarai mobil baru bersama teman-temannya.

Sepulang dari penelitian, tiba-tiba ban mobil Mulatto kempes tepat di dekat pintu gerbang Rumah Sakit Jiwa. Mulatto pun turun sambil memaki-maki dalam hati.

"Sial, sudah seharian ngumpul orang gila sekarang ban mobil gue kempes lagi", gerutu Mulatto.

Mulatto lalu turun dari mobil dan mengganti ban mobil yang kempes dengan ban cadangan. Malangnya, saat akan memasang kembali ban mobil, keempat mur jatuh ke dalam lubang saluran air.

"Sial.. sial.. sial...!", maki Mulatto.

Jono, Ngaripun, dan Tukul teman Mulatto pun hanya bisa mengangkat tangan.

"Terus gimana Jan?", tanya Tukul.

"Nggak tahu, masa kita mesti jalan ke bengkel cari mur?", jawab Mulatto.

Tiba-tiba seorang pasien Rumah Sakit Jiwa yang dari tadi mengawasi keempat mahasiswa psikologi itu nyeletuk, "Ambil aja dari masing-masing roda satu mur lalu pasang di situ. Ntar kalau sudah ketemu bengkel baru beli mur lagi."

Mulatto dan kawan-kawan tersenyum girang dan mulai melepas satu mur dari masing-masing roda untuk memasang roda yang murnya hilang.

Setelah bersusah payah, akhirnya keempat roda sudah terpasang dan mobil sudah siap jalan lagi. Tiba-tiba terbersit satu pikiran di benak Mulatto.

"Loh, bapak tadi bisa ngasih saya ide cemerlang. Lalu kenapa bapak bisa di Rumah Sakit Jiwa?", tanya Mulatto.

"Saya di sini karena gila mas. Bukan karena bodoh", jawab si pasien sambil ngeloyor pergi.

"?????"

Bersulang Dalam Bahasa China

Ada kisah seorang Cina dengan seorang Inggris yang saling tak mengerti bahasa mereka masing-masing pergi ke restoran makan bersama. Dengan bahasa Inggris seadanya mereka saling menyetujui makanan yang dipesan dan ketika makanan datang mereka mulai makan.

Setiap kali orang Cina tersebut mengangkat gelasnya, ia berkata kepada kawan Inggrisnya, "Gan bei!" (baca: kan pei !; artinya: "bersulang!"). Orang Inggrisnya semula tertegun, namun ia kemudian melanjutkan makannya. Hal ini terulang lagi setiap kali orang Cina tersebut hendak minum, ia mengucapkan "Gan bei!" (baca: kan pei )

Si orang Inggris ini hanya mengangguk, diam sebentar kemudian melanjutkan makannya.

Tak lama kemudian orang Cina itu kembali meneriakkan "Gan bei!" sambil mengangkat gelas. Kali ini orang Inggris itu meletakkan alat makannya lalu berkata lantang kepada kawan Cina nya,

"It's all right if you CAN'T PAY! I will pay !"

Harimau Ikut Berdoa

Pada suatu hari, ada seorang pemburu yang ingin melancarkan aksi perburuan babi hutan di suatu hutan. Oleh karena itu, pergi lah ia dengan berbekalkan senapan yang memiliki 5 buah peluru.

Ketika sedang sibuk mencari keberadaan babi hutan, nasib buruk menghampirinya. Dihadapanny berdiri seekor harimau yang gagah perkasa dengan jarak hanya 50 meter dari batang hidungnya.

Spontan, langsung ia tembak harimau itu.
Dorr! tembakan pertama meleset
Dorr! tembakan kedua pun meleset
Dorr! tembakan ketiga meleset juga
Dorr! lagi lagi meleset di tembakan keempat

sang pemburu pun panik, peluru yang dimilikiny hanya tinggal satu sedangkan si harimau kini hanya berjarak 10 meter dari hadapannya. Maka ia memejamkan mata dan berdoa pada yang Maha Kuasa : " Ya Allah, peluruku tinggal satu, semoga tembakan kali ini tidak meleset lagi. Aamiin. "

Namun sang pemburu kaget setengah mati ketika ia membuka mata. Si harimau juga lagi berdoa!
Lantas ia bertanya : " Hei harimau, untuk apa kau berdoa? "
Harimau pun menjawab : " Sudah menjadi kebiasaanku selalu berdoa sebelum makan, wahai pemburu "

Di belakang si harimau pun sudah terlihat ketiga anak harimau yang membawa pisau, garpu, dan piring sambi mengasah kuku mereka masing-masing.

Cerita Dengan Huruf T

Takkala Temperatur Terik Terbakar Terus, Tukang Tempe Tetap Tabah, "Tempe-tempe", Teriaknya. Ternyata Teriakan Tukang Tempe Tadi Terdengar Tukang Tahu, Terpaksa Teriakannya Tambah Tinggi, "Tahu...Tahu...Tahu...!"

"Tempenya Terbaik, Tempenya Terenak, Tempenya Terkenal!!", Timpal Tukang Tempe . Tukang Tahu Tidak Terima,"Tempenya Tengik, Tempenya Tawar, Tempenya Terjelek....!"

Tukang Tempe Tertegun, Terhenyak, "Teplakkk...!" Tamparannya Tepat Terkena Tukang Tahu. Tapi Tukang Tahu Tidak Terkalahkan, Tendangannya Tepat Terkena Tulang Tungkai Tukang Tempe .

Tukang Tempe Terjengkang Tumbang! Tapi Terus Tegak, Tatapannya Terhunus Tajam Terhadap Tukang Tahu. Tetapi, Tukang Tahu Tidak Terpengaruh Tatapan Tajam Tukang Tempe Tersebut, "Tidak Takut!!" Tantang Tukang Tahu.

Tidak Ternyana Tangan Tukang Tempe Terkepal, Tinjunya Terarah, Terus Tonjokkannya Tepat Terkena Tukang Tahu, Tak Terelakkan! Tujuh Tempat Terkena Tinjunya, Tonjokan Terakhir Tepat Terkena Telak.

Tukang Tahu Terjerembab. "Tolong.. Tolong.. Tolong..!", Teriaknya Terdengar Tinggi. Tetapi Tanpa Tunda Tempo, Tukang Tempe Teruskan Teriakannya, "Tempe .. Tempe .. Tempe ..!!"

Sabtu, 16 Agustus 2008

Tabrakan yang Mengerikan

Suatu hari Pakde saya datang ke rumah dengan muka pucat. Padahal biasanya dia selalu ceria dan banyak omong, tapi hari itu dia diam saja seperti orang ketakutan. Karena penasaran, aku bertanya, “Kenapa, Pakde? Kok diem aja? Sakit?”“Nggak, nggak sakit. Pakde cuma masih ngeri aja tadi abis liat tabrakan. Ih, ngeri banget!”“Tabrakan di mana, Pakde?”“Di dekat gedung Pemadam Kebakaran yang di sampingnya ada sungai Cipinang,” jawab pakde.“Di situ emang sering tabrakan, Pakde! Soalnya tikungannya tajam,” ujarku.“Wah, pokoknya ngeri deh! Sadis banget tabrakannya! Pakde aja sampe sekarang mual-mual pengen muntah kalo kebayang tabrakan yang tadi…” kata Pakde.“Kejadiannya gimana, Pakde?”“Tadi Pakde kan lewat jembatan di atas sungai di samping gedung Pemadam. Kecepatannya tinggi banget! Tau-tau ‘Brakkk!!!’ Hancur deh semuanya berkeping-keping.”“Yang nabrak motor atau mobil?” tanyaku.“Bukan motor juga bukan mobil.”“Sepeda?”“Bukan juga.”“Apa dong? Masa becak? Kan di situ nggak ada becak?”“Yang pakde liat itu tabrakan yang terjadinya di sungai, bukan di jalan rayanya.”“Maksud Pakde???”“Begini, di tengah sungai itu kan ada kayu balok melintang. Nah, yang nabrak itu bentuknya bulat lonjong warnanya kuning. Dengan kecepatan tinggi, si kuning itu menabrak kayu sampe hancur!! Pecah ke mana-mana…! Iiihhh…mual deh kalo kebayang… hehehe.”“Brengsek! Dasar pakde gila!”

Teh Celup Drakula

Suatu hari ada pesta di sebuah cafe di kalangan dracula..peserta yang datang ada mummy, vampir, zomby, dan drakula2..pada saat itu semua berpesta dengan makanan dan minuman yang terbuat dari darah..Semua peserta pesta memesan minuman dari darah..karena memang sudah disediakan oleh panitianya..tetapi ada satu drakula yang memesan air putih biasa..peserta yang lain terheran-heran..Kemudian salah satu diantara mereka bertanya, "Kenapa kamu cuma pesan air putih?" drakula menjawab, "Ya, karena aku punya teh celup yang lebih enak.." habis berkata, drakula itu dari bajunya mengeluarkan pembalut wanita yang habis dibuang oleh pemiliknya..

Minggu, 06 Juli 2008

drakula bego

Pada suatu malam jumat kliwon, berkumpullah tiga drakula legendaris yang terkenal akan kekejamannya. Maksud berkumpulnya mereka adalah untuk memamerkan kekejaman mereka.
Drakula 1 : Kalian lihat desa didepan itu??
Drakula 2&3 : ya kami lihat
Darkula 1 : Aku akan menghabisi seluruh penduduk desa, lihat saja dari sini.
Kemudian Drakula 1 terbang secepat kilat dan dalam 30 menit kembali lagi dengan mulut yang penuh darah.
Drakula 1 : semua penduduk desa sudah saya minum darahnya, ha..ha..ha...
Drakula 2&3 ; wahh.... hebat
Drakula 2 : Tapi tunggu dulu, kalian lihat kota didepan sana. Akan saya minum semua darah penduduk kota itu.
Setelah itu Drakula 2 langsung terbang secepat kilat dan belum sampai 15 menit sudah kembali lagi dengan mulut dan pakaian yang penuh dengan darah.
Drakula 1&3 : wahhh..... kamu hebat sekali
Karena kedua drakula sudah memamerkan kekejaman mereka, drakula 3 pun tak mau kalah.
Drakula 3 : hei teman2..., kalian lihat kota besar disana. Saya akan habisi semua penduduknya, tunggu disini.
Tanpa lihat sana-sini drakula 3 langsung terbang bak kesetanan, dan belum sampai lima menit sudah kembali dengan muka lebam, mulut yang penuh dengan darah, baju yang robek sana-sini dan badan yang penuh luka.
Drakula 1 : sungguh luar biasa, kamu bisa menghabisi seluruh penduduk kota dalam waktu yang singkat.
Drakula 2 : kamu memang drakula yang super hebat.
Drakula 3 : (dengan nafas yang ngos-ngosan dan kesakitan) kalian lihat tower disebelah sana?
Drakula 1&2 : ya.. kami lihat
Drakula 3 : sayangnya aku gak lihat...
Drakula 1&2 :
!@#@#$#$%^^*&(*&&^%*&